Diberdayakan oleh Blogger.

Cara Agar Tetap Sehat Mengonsumsi Fried Chicken


Lakukan Cara Ini Agar Tetap Sehat Meski Mengonsumsi Fried Chicken



Rumah Potong Hewan
  • RPH Itik Bebek
  • Delfarm Pineapple Pie
  • Uenaaak Pao Pandan Lapis Coklat
Makanan Ringan, Bakery dan Bahan Roti
Obat-obatan
thumbnailFoto: Thinkstock
Jakarta - Kriuk! Renyahnya kulit fried chicken saat masih hangat disukai hampir seluruh lapisan masyarakat. Tak ada yang bisa luput dari godaan gurih enak ayam goreng a la Amerika ini. Namun, sebaiknya jangan sering-sering mengonsumsinya.

Fried chicken bergaya Amerika biasanya menggunakan ayam broiler atau ayam negeri karena lebih cepat digemukkan. Menurut Emilia E. Achmadi MS., RD., ahli gizi lulusan Oklahoma State University, di Amerika ada standar terkait ayam yang disuntik hormon. Jadi, saat akan dipotong, hormon dalam ayam sudah terurai.

Jika fried chickennya berasal dari ayam yang standarnya sudah jelas, dianjurkan konsumsinya tak lebih dari dua porsi seminggu. Sayang, di Indonesia tak ada standar khusus terkait ayam yang disuntik hormon.

"Harusnya konsumsinya lebih jarang lagi, bisa jadi sebulan sekali saja," ujar Emilia saat diwawancarai Detikfood via telepon (14/05/13). Bagaimanapun juga, aturan ini tak sama bagi semua orang karena tergantung gaya hidup masing-masing.

Emilia mencontohkan, bagi orang yang gaya hidupnya sehat, aturan ini bisa agak rileks. Seminggu sekali menyantap fried chicken tak apa jika diimbangi dengan tingginya asupan buah dan sayur, cukup meminum air, serta berolahraga. Namun, jika malas berolahraga, merokok, dan berpola makan tak sehat, ketentuan tadi berlaku ketat.

Banyak orang mengatakan bahwa bagian dada ayam lebih menyehatkan dibanding paha atau bagian lain. Benarkah? Menurut Emilia, tergantung pertimbangan Anda. Kalau Anda khawatir terhadap kandungan lemak ayam, makanlah bagian dada. Pasalnya, paha, apalagi sayap ayam, mengandung banyak lemak.

Namun, kalau Anda takut akan kandungan kolesterolnya , santaplah potongan selain dada ayam. "Tapi penelitian terbaru menunjukkan bahwa kolesterol dalam darah tidak dipengaruhi oleh kandungan kolesterol dalam makanan, melainkan oleh asupan lemak," tuturnya.

Emilia mengingatkan bahwa penjelasan tadi berlaku jika ayam dalam keadaan mentah. "Kalau sudah digoreng, semua jadi sama-sama tak sehat. Soalnya tepung menyerap lemak," katanya. Makanya, minyak goreng yang dipakaipun menentukan sehat atau tidaknya fried chicken atau gorengan.

Menurut Emilia, untuk menggoreng fried chicken sebaiknya menggunakan minyak goreng yang tahan suhu panas. Contohnya minyak kelapa, minyak kacang, atau minyak canola. "Untuk menggoreng di rumah, minyak bisa dipakai 2-3 kali," kata Emilia yang menggagas situs www.Nutritionisme.com. Pasalnya, minyak goreng tak dipanaskan terlalu lama.

Namun, minyak goreng untuk memasak ayam goreng komersil umumnya dipanaskan hingga lebih dari delapan jam. "Struktur minyakpun berubah, warnanya menjadi gelap dan muncul asap. Jika sudah demikian, minyak goreng bisa menjadi inflamator atau pemicu radang," jelas Emilia.

Bagaimana agar konsumsi ayam lebih menyehatkan? "Kecuali digoreng atau diberi santan, semua teknik memasak ayam lebih menyehatkan," kata Emilia. Selain itu, konsumsilah energi sesuai jenis kegiatan Anda.

Misalnya Anda memiliki berat badan 50 kg dan berkegiatan biasa saja, Anda membutuhkan protein sekitar 3-4 kali porsi protein, yakni 100 gram. Jadi, setengah dada ayam seberat 100 gram sudah cukup untuk sekali makan. Soalnya, asupan protein juga harus divariasikan dari sumber lain seperti kacang-kacangan, susu, atau putih telur. Jangan lupa, seimbangkan konsumsi fried chicken dengan buah dan sayur.

0 komentar:

Posting Komentar